Senin, 30 Januari 2012

BUNDA

Bunda
Kasihmu candamu senyummu belalaianmu
Aku kangen dengan itu semua
Jeritan hati tertancap didada
Inginku menangis menjerit sekencang-kencangnya
Aku tak kuat ditinggal olehmu bunda
Aku rindu ingin dibela disayang dimanja dinina bobo
Didongengi olehmu bunda pada saat dulu kau maih ada
Wajahmu kasih sayangmu masih melekat
Aku igin bersenda gurau bercanda bareng
Dan aku ingin pada saat aku sedih kau ada disini menemaniku
10 Tahun sudah kau meninggalkanku
Aku sangan rindu denganmu bunda
Kadang aku kecewa dengan keadaaanku yang sekarang hari-hari tanpamu
Tapi aku sadar bahwa aku harus bangkit dari keterpurukan
Dan tetap semangat walo tanpamu bunda

Pagi BUnda

Pagi bunda
Bisik angin pagi ini
Masih seperti yang kemarin
BEku dingin dan menggetarkan
Sisa-sisa kekerasingan yang membuatku
Terpaku dalam kesedihan
Ketika nafasku berkarat
Dadaku sesak
Termakna bakteri kehidupan
Aku mulai bisa terhitung bunda
Kapan aku berani mengikhlaskan hidup ini
Pagi bunda
Akju bukan anak kecil kemarin yan g masih menangis ketakutan
Saat ditinggalkan dalam sepinya hari waktu dan hari
Dalam bekunya malam dan kegelapan
Aku bukan bocah cenggeng seperti dulu
Meski kadang aku terdiam dalam isak didalam dada
Aku tetak harus berani sendiri tanpamu
Meraih masa depan tanpamu bunda
Dan tanpa orang-orang tercinta

Kosong

Kosong
Terduduk dalam gulana
Menatap layar penuh warna dengan untaian
Untain kta yang tersirat
Dalam catatan
Kehidupan yang terangkim sdemikian kecil
Hanya tersirat dari perjalanan hidupku
Mencoba menghargai dan mengulas
Sebebat pertanyaaan dalam benak
Mengulas untuk mencari jawaban
Belajar mencerna semua keadaaan
Tanpa penerang dalam gulita mayu sebagai motivator
Remang-remang pancarannya
Namun cahanya mampu menembus kulit ari
Menusuk masuk ke dalam hati kecil
Merubah keadaaN yang lebih bermakna

Jumat, 13 Januari 2012

Bencana Alam

Zaman Kuno

Bencana alam yang dialami oleh manusia pada masa kuno tercatat dalam kitab suci, mitos, cerita-cerita rakyat,[5] Bencana alam yang terjadi di zaman kuno umumnya diketahui secara jelas lewat catatan sejarah dan hasil penelitian arkeologi.[6] Beberapa di antaranya:
Wabah Antonine, penyakit yang menyebar pada masa Kekaisaran Romawi tahun 165 M -189 M.[3] Dinamakan demikian karena salah satu korbannya adalah Marcus Aurelius Antoninus, kaisar Romawi. Dinamakan juga Demam Galen karena didokumentasikan dengan baik oleh Galen, seorang dokter Yunani.[3] Sejarawan meyakini bahwa Demam Antonine tidak lain adalah wabah cacar air yang dibawa oleh para serdadu Romawi yang pulang berperang dari timur.[3] Akibat wabah ini lebih dari 5 juta orang tewas di Kekaisaran Romawi.[3] Seorang sejarawan bernama Dio Cassius menulis bahwa di Roma sendiri, hampir 2000 orang meninggal setiap harinya.
Gempa Kreta dan Tsunami Alexandria, terjadi pada tanggal 21 Juli tahun 365.Dimulai dengan gempa bumi besar yang terjadi di dasar Laut Tengah dekat Pulau Kreta, Yunani, dengan kekuatan diperkirakan mencapai 8 skala richter atau lebih.[7] Gempa ini menghancurkan hampir seluruh kota di pulau tersebut yang kemudian diikuti tsunami besar yang melanda Yunani, Libya, Siprus, Sisilia dan Mesir.Catatan mengenai bencana alam ini paling baik terdokumentasikan di Alexandria (Iskandariah), Mesir Sejarawan Ammianus Marcellinus menuliskan dengan detail bagaimana air laut menghempas dan menghancurkan kota Alexandria.

Letusan Gunung Vesuvius, terjadi pada tanggal 29 Agustus 79 di Teluk Napoli, Italia. Banjir lahar yang ditimbulkan Gunung Vesuvius mengubur kota Pompeii dan Herculaneum yang berdekatan.[7] Awalnya dimulai dengan gempa bumi namun diabaikan oleh warga kota tersebut.[7] Namun akhirnya menjadi lebih besar diiringi muntahan debu, banjir lahar dan asap yang membumbung tinggi.[7] Kota Pompeii dan Herculaneum ditemukan pada tahun 1631 setelah dilakukannya pembersihan oleh warga setempat. Pada abad ke-20, keberadaan kota ini secara jelas terkuak dengan jasad-jasad manusia yang telah menjadi fosil utuh.
Erupsi Santorini, terjadi sekitar tahun 1645 SM.[8] Informasi bencana alam ini umumnya diketahui lewat penelitian arkeologi.[8] Diketahui bahwa tahun 1645 SM, gunung berapi yang meletus di Santorini menghancurkan permukiman di pulau tersebut beserta Pulau Kreta di dekatnya.[8] Pada zaman moderen, sisa-sisa peradaban manusia yang lenyap akibat bencana tersebut telah ditemukan dan masih terus dipelajari.[8]

Gempa Bumi dan Tsunami Helike, terjadi pada tahun 375 SM.[8] Bencana alam ini mengakibatkan kota Helike yang berada di Teluk Korintus, Yunani tenggelam ke dasar laut.[8] Korban jiwa tak diketahui.[8] Penelitian terhadap reruntuhan permukiman manusia zaman itu mulai dilakukan sejak akhir abad ke-19 dengan penemuan reruntuhan kota, jalan-jalan dan artefak.
Bencana Alam di abad 20 sampai abad 21

Bencana alam di abad ke-20 sampai 21

Pemanasan Global karena suhu yang meningkat drastis selama tahun 2000-2009.
Pada abad ke-20, beberapa bencana alam yang paling umum adalah kelaparan dan wabah.[2] Sejak awal abad ke-20, lebih dari 70 juta orang tewas akibat kelaparan, dengan korban 30 juta orang tewas selama masa kelaparan di Cina dari tahun 1958-1961.[2] Di Uni Soviet, beberapa kali terjadi kelaparan yang diakibatkan kebijakan kolektif Stalin yang membunuh jutaan orang.[2] Dalam sejarah, kelaparan telah mengakibatkan munculnya sifat buruk manusia seperti kekejaman dan kanibalisme.[2] Bencana alam terburuk lainnya pada abad ke-20 adalah wabah.[2] Pandemi terburuk terutama adalah menularnya Flu Spanyol di seluruh dunia dari tahun 1918-1919 yang membunuh 50 juta orang, lebih banyak daripada korban Perang Dunia I yang terjadi sebelumnya.
Pada abad ke-21, bencana alam yang semakin banyak terjadi adalah bencana terkait iklim yang disebabkan meningkatnya suhu bumi (pemanasan global).[10] Pemanasan global sebagian besar diikuti banjir, kekeringan, cuaca ekstrim dan musim yang tak bisa diramal.[10] Perubahan iklim berpotensi meningkatkan kemiskinan dan kerentanan dalam jumlah besar.[10] Pada saat yang sama bencana iklim semakin meningkat, lebih banyak manusia yang terkena dampaknya dikarenakan kemiskinan, kurangnya sumber daya, pertumbuhan populasi, pergerakan dan penempatan manusia ke daerah yang tidak menguntungkan.
Sumber :www.Wikipedia.com

Selasa, 10 Januari 2012

PengalamaN Membuat Laporan

Pengalaman membuat laporam
Pada saaat membuatlaporan tentang hasil laporan tentang internet tugasnya itu berkelompok ada hal-hal menyusun laporan yaitu
1.Menentukan judul karena harus berdiskusi dengan teman kelompok saya judul apa yang tepat
2.Menulis latar belakang sangat sulit
3 Permasalahan Penelitian pada akan membuat tugas laporan mengalami kesulitan 3.Tujuan apa yang ada dalam laporan penelitian itu
4.Membuat kuesioner mengalami kesulitan karena perlu berjam jam dalam membuat kuesioner tersebut.
5.Menyebarkan kuesioner pada saat menyebarkan kuesioner minta tolong mengisi kuesioner jauh-jauh hari janjian dulu.
6.Mengihitung hasil kuesioner dari laporan itu sangat sulit karena memerlukan kecermatan perlu hitungan.
Dengan adanya tugas membuat laporan ini ada banyak yang bisa saya ambil bisa belajar lebih baik lagi dalam membuat laporan penelitian tentang internet.