Jumat, 10 Oktober 2014

MANFAAT PERENCANAAN DAN JENIS PERENCANAAN ORGANISASI

 MANFAAT PERENCANAAN
  1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan.
  2. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
  3. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
  4. Manajer dapat memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
  5. Standar pelaksanaan dan pengawasan
  6. Pemilihan berbagai alternative terbaik
  7. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
  8. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
  9. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
  10. Memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
  11. Meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti. 
 Perencanaan bertujuan untuk:
1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya.
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya.
4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat, biaya, tenaga, dan waktu.
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan.
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
 
JENIS-JENIS PERENCANAAN
  1. Misi atau Maksud (Mission atau Purpose)
 menggambarkan peranan atau maksud keberadaan suatu organisasi pada masyarakat tertentu.
     2.  Tujuan
     merupakan titik akhir dimana aktivitas organisasi diarahkan. Strategi merupakan rencana umum/pokok untuk mencapai tujuan organisasi.
  1. Kebijakan
     merupakan pernyataan atau pemahaman umum yang membantu mengarahkan pengambilan keputusan (khususnya cara berpikirnya).
4.Prosedur
  merupakan serangkaian aktivitas atau tindakan, yang lebih mengarahkan tindakan (bukan cara berpikir).
5.  Aturan
merupakan rencana yang dipilih dari beberapa alternatif, untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
6.  Program
merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari tujuan, kebijakan, prosedur, aturan, penugasan, langkah yang harus dilakukan, alokasi sumber daya, dan elemen lainnya, berdasarkan alternatif tindakan yang dipilih.
7.  Anggaran
merupakan rencana yang dinyatakan dalam angka.
Berdasarkan luas cakupan masalah yang dihadapi oleh manajer dalam suatu organisasi serta jangka waktu yang berada dalam suatu rencana,maka rencana dapat digolongkan dalam 3 bentuk,yaitu:
·         Rencana Global (Global Plan):
Rencana global ini berisi tentang penentuan tujuan suatu organisasi secara menyeluruh.Apa yang menjadi tujuan akhir suatu organisasi yang bersifat jangka panjang.Tujuan global ini dapat dipandang sebagai misi suatu organisasi.Dimana dalam pengembangannya harus memperhatikan situasi dan kondisi serta perkembangan organisasi dimasa yang akan dating,yang tidak lepas dari kekuatan dan kelemahan yang di miliki oleh organisasi.
Analisa penyusunan rencana global terdiri atas:
a.       Strength,yaitu kekuatan yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan.
b.      Weaknesses,memperhatikan kelemahan yang dimiliki organisasi yang bersangkutan.
c.       Opportunity,yaitu kesempatan terbuka yang dimiliki oleh organisasi.
d.      Treath,yaitu tekanan dan hambatan yang dihadapi organisasi.
 
·    Rencana Strategik (Strategic Plan):
Bagian dari rencana global yang lebih terperinci.Dimana dengan menyusun kerangka kerja yang akan dilakukan untuk mencapai rencana global.Dimensi waktunya adalah jangka panjang.Dalam pencapaiannya dilakukan dengan system prioritas,mana yang akan dicapai terlebih dahulu.
·         Rencana Operasional (Operational Plan):
Rencana ini meliputi perenanaan terhadap kegiatan-kegiatan operasional dan bersifat jangka pendek.
 
SUMBER : 
 Manulang,M.2012.DASAR-DASAR MANAJEMEN.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

DEFINISI PERENCANAAN (Planning) Dan LANGKAH DALAM MENYUSUN PERENCANAAN

DEFINISI PERENCANAAN (Planning) Dan LANGKAH DALAM MENYUSUN PERENCANAAN

A. PENGERTIAN PERENCANAAN (PLANNING)
1.      Dalam ilmu menejemen menjelaskan bahwa salah satu fungsi pokok manajemen adalah perencanaan, dimana dalam ilmu manajemen menjelaskan bahwa fungsi pokok manajemen terdiri dari perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam melakukan aktivitas perusahaan sehubungan dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan adalah dengan membuat perencanaan.
Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly Suandy (2001:2) sebagai berikut :
“Secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan  

Beberapa Arti Perencanaan Menurut Para Ahli :

1.      Garth N.Jone, Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembanngan dari pada tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas.
2.      M.Farland, Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan mengunakan sebagian pengaruhnya untuk mengubah daripada wewenangnya.
3.      Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-tindakan kemudian.
4.      Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan.
 5.      Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu. 
6.      Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah  proses dasar yang kita gunakan  untuk memilih tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara pencapainnya
  
 LANGKAH LANGKAH PERENCANAAN
Dimana secara garis besarnya terdiri dari empat langkah dasar perencanaan yang bisa diterapkan untuk semua tipe jenajang organisasi/ lembaga/ institusi. Langkah-langkahnya antara lain adalah :
Menetapkan sasaran : Kegiatan perencanaan dimulai dengan menetapkan apasaja yang ingin dicapai oleh organisasi, tanpa dasar yang jelas, sumber daya yang ada akan meluas menyebar dengan menetapkan prioritas dan merinci serta mengkalkulasi sasaran secara jelas maka organisasi dapat mengarahkan sega sumber daya yang lebih efektif dan efisien serta tepat guna dan tepat sasaran. Tugas pokok dan fungsi harus sudah ada, jika sudah memiliki tupoksi yang jelas, maka akan semakin memudahkan untu membuat sasaran yang bisa dipakai untuk satu tahun kedepan maupun sasaran yang ingin dicapai dalam lima tahuan kedepan.

Merumuskan Posisi Organisasi : Posisi organisasi saat ini diman pimpinan harus tahu dengan posisi organisasinya saat ini. Sumber daya apa yang dimiliki organisasinya saat ini. Barulah rencana dapat disusun setelah diketahui posisi organisasinya, kekuatan-kekuatan yang akan melaksanakan dari apa-apa yang telah direncanakan dengan mengetahui keuangan dan statistic organisasi saat ini.

Mengidentifikasi berbagai faktor : Mengetahui factor-faktor pendukung dan penghambat selanjutnya perlu diketahui factor-faktor baik dari dalam maupun yang datang dari luar yang diperkirakan dapat membantu dan mendukung serta yang menghambat organisasi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Diakui mengetahui lebih mudah keadaan yang terjadi saat ini dibandingkan meramal peluang yang akan didapat di masa yang akan datang. Dan unsure utama dalam perencanaan yang paling sulit adalah melihat kedepan. Namun biarbagaimanapun harus ditunjang dengan sikap optimis.

Menyusun langkah-langkah untuk mencapai sasaran : Langkah terakhir dalam menyusun perencanaan adalah mengembangkan berbagai kemungkinan alternative atau langkah yang diambil untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, mengevaluasi alternative ini dengan memilih mana yang baik dan mana yang dianggap cocok dan memuaskan.

Namanya juga rencana, namanya juga perencanaan. Segala sesuatu bisa saja terjadi sehingga apa yang telah kita rencanakan menjadi terkendala oleh beberapa faktor x, namun kita harus optimis dan berusaha untuk mewujudkan apa yang kita rencanakan adalah untuk sebuah keberhasilan. Ada sebentuk kepuasan batin jika apa yang telah kita rencanakan akan berjalan mulus dan sesuai dengan apa yang telah kita rencanakan.

Namun jika perencanaan kita menemui beberapa faktor kendala, kita juga harus optimis, biar bagaimana pun pepatah "biar tidak tepat sasaran, namun tidak melenceng terlalu jauh", artinya jangan sampai benar-benar keluar dari jalur perencanaan, karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi esok, lusa dan seterusnya. Namun perencanaan mutlak kiranya diperlukan.

SUMBER : Stephen P Robbins & Mary Coulter, Manajemen, Jakarta, Indeks Group Garamedia. 2004

Pengertian Manajemen dan Pengertian Kepemimpinan

A.  Pengertian Manajemen   

Manajemen adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu menegement yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini memang belum ada kata yang mapan dan diterima secara universal sehingga pengertiaanya untuk masing-masing para ahli masih memiliki banyak perbedaan.
Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Dalam hal ini manajemen dibedakan menjadi 3 bentuk karakteristik, diantaranya adalah:
 Sebuah proses atau seri dari aktivitas yang berkelanjutan dan berhubungan.   
Melibatkan dan berkonsentrasi untuk mendapatkan tujuan organisasi.   
Mendapatkan hasil-hasil ini dengan berkerja sama dengan sejumlah orang dan memanfaatkan sumber-sumber dimiliki si organisasi.

DEFENISI MANAJEMAN MENURUT PARA AHLI
1. Koontz and Donnel (1972) ” management is getting thing done through the efforts of other people” (manajemen adalah terlaksananya pekerjaan melalui orang-orang lain )
2. Millet (1954) ” management is the process of directing and fasilitating the work of people organized informal group to achieve a desire goal” (manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorgasisir secara formal sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan
3. Davis (1951) “management is the fuction of the executive leadership any where” ( manajemen adalah fungsi dari setiap kepemimpinan eksecutif dimanapun)
4. Kimball and Kimball (1951)”management embraces all dities and function that pertain to the provicion of necessary is to operate and the selection of the principal office “( manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi yang meliputi penyusunan sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis besar kebijaksanaa,penyediaan semua peralatan yang diperlukan dan penyusunan kerangka organisasi serta pemilihan para pejabat terasnya.
sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen mutlak diperlukan dalam setiap bidang kegiatan usaha yang melibatkan 2 orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu dengan melalui kerja sama serta dengan memanfaatkan sumber-sumber lain.
Menurut G.R. Terry:
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata.
Menurut Hilman:
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut Ricky W. Griffin:
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Menurut Drs. Oey Liang Lee:
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut William H. Newman:
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.
 Ditinjau dari segi fungsinya, manajemen memiliki 4 fungsi dasar manajemen yang menggambarkan proses manajemen, semuanya terangkum sebagai berikut:   
  1. Perencanaan.   
  2. Pengorganisasian.   
  3. Pengaruh.   
  4. Pengendalian.
Perencanaan
Perencanaan melibatkan urusan memilih tugas yang harus di lakukan untuk mempertahankan tujuan organisasi, menjelaskan bagaimana tugas harus dilaksanakan, dan memberi indikasi kapan harus dikerjakan.

Aktivitas perencanaan memfokuskan pada mempertahankan tujuan. Para manajer menegaskan secara jelas apa yang organisasi harus lakukan agar berhasil. Perencanaan fokus terhadap kesuksesan dari organisasi dalam jangka waktu pendek dan juga jangan panjang.

Pengorganisasian
Pengorganisasian yakni memberi tugas sebagai hasil dari tahapan perencanaan, tugas tersebut di berikan kepada beragam individu atau grup didalam organisasi. Mengorganisir adalah untuk menciptakan mekanisme untuk menjalankan rencana.

Pengaruh
Pengaruh merupakan sebuah motivasi, kepemimpinan atau arah. Pengaruh dapat di definisikan sebagai bimbingan dari aktivitas dari anggota organisasi dalam arah yang dapat membantu organisasi lebih terarah untuk mencapai hasil atau target.

Pengendalian
Pengendalian merupakan sejumlah peranan yang dimainkan oleh para manajer:   
  • Mengumpulkan informasi untuk mengukur performa.  
  • Membandingkan performa masa kini dengan sebelumnya.   
  • Menentukan aksi selanjutnya dari rencana dan melakukan modifikasi untuk menuai parameter 
  •  performa diharapakan

 B. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang leadership dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Leadership tidak hanya dilihat dari bak saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara  berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin.
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.

Pengertian Kepemimpinan 

Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

SUMBER :
 http://www.slideshare.net/ChristianYLokas/30-definisi-manajemen-menurut-para-ahli-
http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli/

Rabu, 22 Januari 2014

TUGAS SITEM INFORMASI PSIKOLOGI

TUGAS SITEM INFORMASI PSIKOLOGI


Sistem Informasi dan Perencanaannya
(Psikologi Perkembangan)
KELOMPOK 6
Di susun Oleh :
1.      Daniah Rizkyka Rahmah        ( 11510667 )
2.      Delica Ramadhani                   ( 11510766 )
3.      Feni Suci Nurhani                   ( 12510721 )
4.      Nurul Aman                            ( 19510059 )
5.      Paula Yaniarista Danyatna      ( 15510329 )
6.      Virginia Indah Argarini          ( 19510441 )
7.      Yosua H.Tambun                    ( 18510691 )
8. Natasya cintyana

                                                                                                               
Kelas : 4PA04



KETERANGAN :
1.      Proses 1 (Administrasi)
Proses awal dari konseling, dimana klien mengisi formulir pendaftaran.
Data Flow (DF) 1 : Data yang masuk dari klien untuk melakukan administrasi sebelum konseling, berupa (nama, jenis kelamin, usia, alamat, kunjungan).
2.      Proses 2 (Assesment)
Proses kedua dari konseling, dimana klien melakukan pemeriksaan psikologis berdasarkan keluhan-keluhan yang dialami klien.
Data Flow (DF) 3 : data yang masuk dari klien berupa (alasan konseling, keluhan-keluhan, dan latar belakang).
3.      Proses 3 (Treatment)
Proses akhir dari konseling, dimana klien diberikan penanganan terhadap keluhan-keluhan yang dialami klien.
Data Flow (DF) 4 : data yang masuk dari klien untuk melakukan assesment dan mengalir ke data store berupa (alasan konseling, keluhan-keluhan, dan latar belakang).
4.      Data Flow (DF) 2
Data yang masuk dari klien untuk melakukan administrasi dan mengalir ke data store berupa (nama, jenis kelamin, usia, alamat, kunjungan).
5.      Data Flow (DF) 5
Data yang masuk dari klien setelah melakukan assesment berupa (hasil diagnosa penyebab anak pemalu dan pendiam dan treatment behaviour untuk penanganan).
6.      Data Flow (DF) 6
Data yang masuk dari klien setelah melakukan assesment dan mengalir ke data store sebelum melakukan treatment berupa (hasil diagnosa penyebab anak pemalu dan pendiam dan treatment behaviour untuk penanganan).
7.      Data Flow (DF) 7
Data yang mengalir dari klien setelah melakukan treatment behaviour untuk selanjutnya membuat laporan konseling berupa (hasil treatment behaviour dan hasil perubahan perilaku pada klien).
8.      Data Flow (DF) 8
Data yang mengalir dari klien setelah melakukan treatment behaviour untuk selanjutnya membuat laporan konseling dan mengalir ke data store berupa (hasil treatment behaviour dan hasil perubahan perilaku pada klien).