Pagi bunda
Bisik angin pagi ini
Masih seperti yang kemarin
BEku dingin dan menggetarkan
Sisa-sisa kekerasingan yang membuatku
Terpaku dalam kesedihan
Ketika nafasku berkarat
Dadaku sesak
Termakna bakteri kehidupan
Aku mulai bisa terhitung bunda
Kapan aku berani mengikhlaskan hidup ini
Pagi bunda
Akju bukan anak kecil kemarin yan g masih menangis ketakutan
Saat ditinggalkan dalam sepinya hari waktu dan hari
Dalam bekunya malam dan kegelapan
Aku bukan bocah cenggeng seperti dulu
Meski kadang aku terdiam dalam isak didalam dada
Aku tetak harus berani sendiri tanpamu
Meraih masa depan tanpamu bunda
Dan tanpa orang-orang tercinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar